BSIP SULTENG TERAPKAN GAP PADA DEMPLOT BUDIDAYA BAWANG MERAH LOKAL PALU
Sigi, Sulteng - Guna mendukung diseminasi hasil standardisasi kepada publik khususnya petani dan stakeholder lainnya, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Tengah bersama seluruh staff ASN dan tenaga kontrak melakukan penanaman bawang merah varietas Lokal Palu, bertempat di lahan pekarangan kantor BSIP, Rabu, 2 Agustus 2023.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung dua kegiatan sekaligus, yakni Kegiatan Diseminasi Hasil Standar Instrumen Pertanian dan Kegiatan Taman Agro Standar. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk persiapan BPSIP Sulawesi Tengah menyambut Gebyar 1 Tahun BSIP. Dalam teknis pelaksanannya, demplot budidaya bawang merah Lokal Palu di lahan pekarangan kantor ini di desain dengan penerapan Good Agriculture Practice (GAP), yang nantinya diharapkan menjadi show window dari dua kegiatan tersebut.
Demplot merupakan salah satu metode diseminasi dengan cara membuat lahan percontohan dengan maksud agar sasaran diseminasi dapat melihat langsung objek yang di diseminasikan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya penyuluh dan petani. Dengan adanya peningkatan baik pengetahuan maupun keterampilan tersebut diharapkan mampu merubah minat masyarakat untuk menerapkan budidaya sesuai GAP, yang pada akhirnya akan diperoleh produk yang sesuai standar.
Bawang merah Lokal Palu sendiri merupakan bawang merah spesifik Sulawesi Tengah, yang selama ini dijadikan bahan baku produk bawang goreng khas Palu yang memiliki aroma khas, tekstur yang padat, rasanya gurih, dan tahan dalam penyimpanan setelah digoreng. Untuk diketahui, ada dua jenis bawang Lokal Palu yang oleh masyarakat Sulawesi Tengah (suku Kaili) disebut bawang "papaya" atau bawang "tasima", serta bawang "batu" atau "tatua" yakni bawang merah dengan umbi berwarna keputih-putihan. Untuk dapat memperoleh kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi perlu diikuti dengan penerapan SOP (Standard Operating Procedure) yang disusun secara spesifik berdasarkan kondisi lahan, tanaman dan sasaran pasar tertentu. (Rs)
Jayalah Pertanian Indonesia